[Ayam] Cireng Isi Keju dan Balada Sakit Gigi ^_^

mozvid.blogspot.com - "Dari pd sakit hati, lebih baik sakit gigi ini, biar tak mengapa...."Anda setuju dgn kalimat yg saya kutip dari lagu Meggy Z. di atas? Hmm, mungkin saat gigi sedang sehat, tak berlubang, tak meradang dan nyut-nyutan seperti yg saya rasakan minggu lalu maka anda akan mengangguk antusias. "Yeach, mending sakit gigi Ndang, dibanding sakit hati karena cinta! Itu lebih sakit, lebih sakit"! Oke, yep, saya mengerti. Tapi minggu lalu saya memilih untk sakit hati saja dibandingkan sakit gigi hebat yg membuat makan, tidur, bahkan bengong pun terasa tersiksa. Satu gigi geraham yg sebenarnya sudah lama bermasalah karena tambalannya yg lepas akhirnya berteriak meminta perhatian untk segera ditangani, sakitnya bukan hanya di seputar geraham dan mulut saja bahkan sudah mencapai telinga, kepala dan leher. Saat makan pun saya harus ekstra hati-hati karena tersentuh benda padat sedikit saja telah membuat saya menjerit galau. Tobat!

Dua minggu lamanya penderitaan ni saya tahan hanya karena saya benci dokter gigi. Membayangkan suara bor yg mendesing, sinar lampu di atas kepala dan mulut di obok-obok saja telah membuat saya nervous berat. Untuk menghindari sering-sering ke dokter gigi, saya pun merawat gigi mati-matian. Antara lain, selalu menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur, berkumur dgn cairan mouthwash, rajin menggunakan dental floss (kalau sedang ingat). Hasilnya gigi saya bebas masalah, bebas plak, bebas bau mulut, bersih dan rapi. Nah bagian bersih dan rapi itu adlh pendapat para pemerhati di sekitar saya ^_^.Karena itu ketika satu gigi geraham yg telah lama ditambal perlahan-lahan tambalannya tergerus dan menyisakan lubang yg menganga, saya masih cuek-cuek saja karena belum terasa sakitnya. Hingga akhirnya semua itu mencapai klimaksnya saat saya menggigit cabai rawit di kantor, rasa sakit yg menjalar hingga ke kepala membuat saya kabur sejenak di apotik terdekat untk membeli asam mefenamat. Obat penghilang nyeri ni ampuh untk sakit gigi, tapi ternyata belum ampuh untk nyeri gigi saya.

Cara termudah, tercepat dan terakurat menghilangkan rasa sakit tentu saja pergi ke dokter gigi, tapi yg saya lakukan adlh menundanya dan justru sibuk browsing tak tentu arah tentang mengobati sakit gigi secara natural. Mulai dari berkumur dgn air garam, berkumur dgn air bawang putih, rebusan daun sirih hingga meneteskan gigi berlubang dgn minyak jarak. "Ampuh Mba, langsung hilang sakitnya. Aku dulu waktu kecil pernah diobati dengan cara itu langsung sembuh nggak kambuh lagi," kata Sintya, teman saya. Nah yg menjadi masalah adlh dimana saya harus mencari minyak / getah jarak? Tidak ada kebun / halaman di sekitar rumah Pete yg ditanami tanaman ni dan bisa dirampok satu / dua batang daunnya. Berdasarkan hasil baca-baca di internet, getah jarak membuat gigi keropos dan hancur. Bikin penyakit lainnya nih, pikir saya kalut.

Semua teman di kantor rata-rata mengatakan, gigi pasti akan dicabut karena lubang yg dalam. Menurut mereka, "Ini tidak akan bisa diselamatkan lagi! Pasti cabut solusinya". Saya tahu dgn pasti jika satu gigi dicabut maka harus diganti dgn gigi palsu untk mengisi kekosongan, karena kalau tak sisa gigi akan bergeser dan membuat gigi menjadi jarang bahkan bisa membuat rahang pun bergeser. "Pasang gigi palsu permanen minimal 5 juta, itu sekitar 10 tahun lalu. Kalau gigi palsu bongkar pasang sih masih lebih murah". Wah ni penyakit lainnya menerjang, penyakit kantong kempes maksud saya. Urusan gigi memang bukan urusan murah dan mudah. Selain menyakitkan, menyeramkan jg membuat dompet kering. ^_^

Saya agak berbesar hati tatkala mendapatkan informasi di internet (lagi-lagi!) bahwa gigi bisa diselamatkan dgn cara root canal treatment alias perawatan saluran akar. Perawatan ni jelas lebih murah dan gigi bisa dipertahankan asalkan pasien rela dgn proses penyiksaan yg terjadi kala dokter membersihkan akar gigi dan membuang semua infeksi dan saraf di dalamnya. Membaca dan melihat prosesnya di website saja telah membuat perut saya mulas,membuat saya bolak balik mengetikkan kata kunci 'root canal treatment menyakitkan' / 'sakitkah perawatan root canal treatment?' dan rata-rata enggan mengungkapkan penderitaan yg terjadi. Akhirnya hari Senin, minggu lalu, sepulang kantor saya langsung meluncur ke sebuah klinik gigi di jalan Bangka Raya. Klinik ni jg hasil browsing di internet dgn kata kunci 'klinik gigi murah dan bagus'. Okeh saya tahu, anda pasti akan berteriak "Mana ada hari begini klinik gigi murah bin bagus"!? Saya pun setuju dgn anda untk itu, tapi namanya jg usaha kan? Siapa tahu? ^_^

Singkat cerita, akhirnya sakit gigi saya usai sudah. Root canal treatment yg saya takutkan tak semenyeramkan seperti yg saya bayangkan. Mungkin karena obat bius yg disuntikkan kekuatannya mampu melumpuhkan seekor gajah / karena ketampanan si dokter yg membius saya. Satu setengah jam gigi saya dipermak dgn bor, jarum dan aneka peralatan lainnya yg benar-benar enggan saya lihat. Ketika saya membuka mata, dokter menunjukkan saya sebuah jarum berlumuran darah dgn secuil daging kecil di ujungnya, "Nah ni akarnya seperti ini". Gubrak! Apakah dia tak tahu betapa stress-nya saya berbaring di atas kursi penderitaan itu? Hebatnya setelah perawatan selesai, semua sakit gigi lenyap tak bersisa. Gigi ditambal sementara dan beberapa kali kunjungan lagi berikutnya - tentu saja berarti biaya yg harus saya keluarkan - maka usailah masalah gigi geraham ini. Walau saya akui si doktercukup tampan, tapi sepertinya lebih baik saya tak mengunjungi kliniknya lagi. ^_^

Okeh kembali ke resep cireng yg kali ni saya posting, tak ada hubungannya dgn sakit gigi yg saya ceritakan panjang kali lebar di atas. Makanan ni sedap dimakan saat hangat-hangat - karena setelah dingin akan mengeras - terutama dgn cocolan saus sambal / cabai rawit. Nah saya pernah menampilkan resep cireng sebelumnya, tapi hasilnya menurut saya mengecewakan dan tak saya rekomendasikan untk dicoba. Untuk cireng kali ni saya mendapatkan resepnya dari teman saya Tri, yg pd suatu Minggu nan cerah mengirimkan saya pesan di WhatsApp, "Ndang, aku coba resep cireng hari ini. Enak dan empuk"! Dan sayapun langsung meluncur ke dapur untk membuktikannya karena... cireng merupakan salah satu makanan favorit saya, serta banyak pembaca yg menanyakan resep cireng yg oke. Bagi anda yg tak tahu makanan apakah cireng ini, camilan ni merupakan singkatan dari kata aci di goreng. Aci adlh tepung kanji (tapioka) dlm bahasa Sunda dan makanan ni memang berasal dari daerah Jawa Barat dan sekitarnya. Di Jakarta cireng banyak dijajakan di penjual gorengan di tepi jalan. Membuatnya sendiri selain mudah dan lebih higienis, anda jg bisa memasukkan aneka isi di dalamnya.

Berikut resep dan prosesnya ya.

Cireng Isi Keju Resep diadaptasikan dari teman saya, Tribudi W.

Untuk 18 - 19 buah cireng

Berminat dgn resep gorengan sejenis lainnya? Silahkan klik link di bawah ni untk melihatnya:
Pisang Goreng Kipas dan Sambal Ikan Roa
Tempura
Martabak Mini Isi Daging Cincang

Bahan: - 200 gram tepung tapioka/tepung sagu - 200 gram tepung terigu
- 2 batang daun bawang, rajang halus
- 400 ml air - 8 siung bawang putih dihaluskan - 2 sendok teh garam - 1 sendok teh gula pasir - 1 sendok teh kaldu bubuk instan (optional), skip jika anda menggunakan air kaldu - 1 sendok teh merica bubuk - 1 sendok makan margarine
- keju parut secukupnya untk isi
Cara membuat:

Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu, tepung tapioka dan daun bawang. Aduk hingga rata. Buat sumur di tengah tepung dgn spatula. Siapkan panci, masukkan air, bawang putih, kaldu bubuk, garam, gula, merica dan margarine, aduk rata dan rebus hingga mendidih.

Tuangkan rebusan ni ke lubang sumur di tepung.

Aduk semua bahan hingga rata dan menjadi adonan kasar yg lembab. Anda bisa menguleninya di mangkuk / tuangkan adonan di meja datar dan uleni perlahan dgn tangan hingga tercampur baik. Hati-hati saya menguleninya karena adonan masih panas.

Bulatkan adonan, potong menjadi dua bagian yg sama besarnya.

Ambil satu bagian adonan, gelindingkan di permukaan meja hingga menjadi batang panjang. Bagi menjadi 8 / 9 bagian. Jika anda ingin ukuran cireng yg seragam maka timbang masing-masing potongan adonan seberat 50 gram.

Pipihkan satu bagian adonan di telapak tangan, isi dgn keju parut secukupnya. Jika lengket, olesi permukaan tangan anda dgn minyak goreng saat menangani adonan. Bulatkan adonan sehingga keju tertutupi oleh adonan, pipihkan hingga menjadi piringan kecil.

Tata adonan yg telah dibentuk di sebuah piring / loyang yg telah diolesi dgn minyak. Lakukan hingga semua adonan habis dibentuk.

Siapkan wajan, isi dgn minyak agak banyak dan panaskan. Goreng cireng dgn api kecil hingga satu sisi matang, kuning kecoklatan. Kemudian balikkan dan goreng sisi sebelahnya hingga matang. Angkat dan tiriskan.

Santap cireng hangat-hangat dgn cabai rawit / cocolan sambal botolan. Yummy!

other source : http://justtryandtaste.com, http://merdeka.com, http://news.detik.com