[Angeline] Hati-Hati Upload Foto di Twitter

Anda pengguna Twitter? Mungkin Anda pernah mencicipi praktisnya memotrek gambar di ponsel, meng-upload-nya ke TwitPic, lalu membagikannya dgn teman-teman via Twitter hanya dlm waktu beberapa detik saja.

Hati-Hati Upload Foto di Twitter
Mudah? Pastinya. Tapi tahukah Anda, ketika Anda memposting gambar tersebut, sekitar 75 juta pengguna Twitter akan tahu dgn persis lokasi Anda berada. Foto-foto digital semacam ni secara otomatis akan menyimpan banyak informasi yg di kenal dgn sebutan EXIF yg diproduksi oleh kamera. Sebagian besar data tersebut memang tak berbahaya, tapi 3% dari semua foto yg diposting di Twitter mengandung data lokasi, dan angka ni terus bertambah. Singkatnya, siapapun di internet yg dpt membaca data tersebut akan tahu di mana si fotografer sedang berdiri. Kalau sudah bergini, privacy Anda terancam dilanggar.
EXIT dan Geotagging
Apa sih data EXIT itu? Dibuat oleh Japan Electronic Industries Development Association (JEIDA), spesifikasi format EXIT (Exchangeable Image File Format) berperan menambah metadata ke file-file gambar seperti JPG dan TIFF. Jadi selain gambar thumbnail dari sang foto, data EXIT jg menyimpan detail perihal aperture, kecepatan shutter, focal length, metering mode, dan setting ISO, beberapa diantaranya membantu kinerja printer ketika memproses warna gambar yg akan dicetak. Selain itu tersedia jg informasi lain seperti manufaktur kamera, model, nomor registrasi, dan dlm beberapa kasus, data lokasi.
Geotagging adlh proses penyimpanan data lintang dan garis bujur di dlm data EXIT suatu gambar. Informasi ni menyandingkan gambar tersebut dgn lokasi geografis spesifik dari orang yg memotret, yg kemudian bisa dipetakan oleh layanan pemetaan semacam Google Earth. Bila menggunakan kamera digital keluaran lama , menambah lokasi ke gambar yg dijepret membutuhkan proses yg lumayan ribet, via kabel, Anda harus menghubungkan si kamera dgn GPS receiver seperti perangkat navigasi di ponsel. Tapi kini banyak kamera digital anyar dan ponsel berkamera yg dilengkapi dgn GPS receiver built-in. Fitur geotagging di perangkat-perangkat tersebut sifatnya terintegrasi dan terkoneksi dgn gampangnya, sehingga file-file EXIT yg Anda hasilkan secara otomatis akan menyimpan data lintang, garis bujur, waktu, sampai ketinggian. Dengan semakin banyaknya orang menggunakan smartphone, semakin meningkat pula jumlah gambar-gambar geotagged yg di posting di web.
ICanStalkU dan PleaseRobMe
Untuk menekankan pentingnya isu privasi yg terkait dgn geotagging, Jackson dan Larry Pesce mengadopsi username Twitter “ICanStalkU” untk merespon twitter-twitter yg memposting gambar-gambar ber-geotagged. Akun ni sempat di tutup oleh pihak Twitter, tapi kemudian dibiarkan aktif kembali setelah Jeckson berargumentasi tentang pentingnya mengedukasi pengguna. Tidak hanya itu, Jackson jg membuat website bernama ICanStalkU.com untk semakin menyebar maksudnya.
Hati-Hati Upload Foto di Twitter
Situs menarik lainnya adlh PleaseRobMe.com (sudah di tutup) yg memanfaatkan data dari Foursquare dan Twitter untk mengungkap betapa banyaknya data pribadi yg diposting orang via online. Orang-orang di balik proyek ini, Frank Groeneveld, Barry Borsboom, dan Boy van Amstel, mengaku sedang meninjau masukan yg telah di terima sebelum meneruskan aksinya.
Hanya Butuh Satu Foto
Dalam konfrensi sekuriti Next HOPE di New York belum lama ini, analis dari Mayhemic Labs, Ben Jackson, memaparkan bagaimana ia bisa menemukan data pribadi seorang pria hanya berdasarkan fotonya.
Menggunakan data geotagging yg terkandung didalamnya, Jackson kemudian mencari lokasi rumah pria tersebut di Google Earth. Ia pun menemukan sebuah rumah di mana foto tersebut di ambil, yg membawanya ke sebuah akun facebook yg berisi informasi tanggal lahir, status pernikahan, dan teman-teman sang pemilik akun. Username kedua yg tertulis di halaman Facebook lalu membawanya kea kun Twitter kedua, dan begitu seterusnya.
Kesimpulannya, akibat gambar ber-geotagged yg Anda posting, satu foto saja banyak menyingkap banyak sekali data pribadi Anda tanpa Anda sadari dan inginkan. Memang ada saja orang yg tak keberatan membagi data lokasi real-timenya kepada orang-orang yg sama sekali asing. Tapi tak sedikit yg merasa terganggu bila ada orang yg tak di kenal yg mengetahui di mana keberadaannya dan kapan pun itu. Untungnya, smartphone dan kamera digital dilengkapi pula dgn opsi untk menonaktifkan fitur geotagging foto.
Di ponsel BlackBerry misalnya, Anda dpt mematikan fitur di dlm kamera dgn mudahnya. Tekan tombol Menu, pilih Disable GPS, lalu klik Yes untk mengkonfirmasi perubahan. Di iPhone, Anda bisa memblokir geotagging dgn menonaktifkan semua app geolokasi seperti Foursquare. Masuk ke setting > General, lalu ubah Location Service settings menjadi Off.
Sumber:
PCplus Roks! Edisi 28 September-11 Oktober 2010.
Anda dpt menggunakan situs lain bila IcanStalkU dab PleaseRobMe di tutup!

source : http://westjava27.blogspot.com, http://solopos.com, http://merdeka.com

Title : [Angeline] Hati-Hati Upload Foto di Twitter
Description : Anda pengguna Twitter? Mungkin Anda pernah mencicipi praktisnya memotrek gambar di ponsel, meng-upload-nya ke TwitPic, lalu membagikannya dg...

0 Response to "[Angeline] Hati-Hati Upload Foto di Twitter"

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *