mozvid.blogspot.com - Episode satu
Pernah dengar Pantai Kukup? Yup, itu salah satu pantai di Jogja. Pasirnya bagus menurut saya, karena tak menempel terlalu lama di baju. Tampilannya seperti tepung panir. ^^. Air lautnya, hmm.. biru. Pantainya bersih. Benar benar bagus buat honeymoon. Halah ^^.
Oke, saya akan berbagi pengalaman yg tak terlupa (insyaAllah). Kemarin kami ada acara rihlah untk mengisi kegiatan selepas UTS. Pantai kukup menjadi incaran kami. Dari awal, saya sudah berniat tak basah-basahan. Mungkin saya akan di-cap nggak asyik oleh banyak orang karena tak mau bermain air di pantai. Sebenarnya dulu sewaktu saya masih belia (hha, skrng sudah kepala dua), saya masih mau nyebur walau hanya di pinggiran. Saya tak pandai berenang dan sangat takut ombak. Tapi semenjak kuliah (?) saya jadi malas main air di pantai. Malas bawa baju kotornya saat pulang. He. Selama disana, saya sama sekali tak nyebur. Hanya di awal saya sempat mencelupkan tangan. Beberapa acara sudah usai. Saat teman-teman bermain air, saya gunakan untk jalan-jalan. Setelah saya rasa kami akan pulang, saya menghampiri teman-teman. Sepertinya mereka akan foto satu angkatan.
Beb.. sini.. foto seangkatan!, salah satu teman saya berteriak.
Saya hanya mengangguk dan berlari kecil, takut mereka menunggu terlalu lama. Sebelum sampai di tempat, saya mengambil aqua gelas yg mungkin tertinggal oleh teman saya (saat itu kami kehausan dan persediaan air mineral sudah menipis).
Tapi jangan nempel lho ya! saya memberi ultimatum karena sebagian besar mereka sudah basah.
Saya mengambil posisi di pinggir. Lalu teman yg tadi memanggil saya beb (sebut saja ZuNa) meminta saya untk pindah. Kalo nggak mau basah kesini lah, di depan, katanya mengintruksi. Saya segera pindah di depannya. Bawa ganti kan? tanyanya. Saya mengangguk. Seperti mendapat firasat buruk, saya menoleh ke atas. Saya melihat matanya mengisyaratkan sesuatu. Benar saja, ketika ancang-ancang kabur, saya dipeluk oleh dia. Oke, bukan hanya dia, tapi teman teman saya yg lain jg turun tangan. Saya dipeluk erat dan hanya bisa pasrah. Hh, mereka benar bernar telah sekongkol. Saya seratus persen dijebak.
Saya masih berteriak, merengek, dan berontak sampai saya merasa bagian bawah sudah basah. Tuh kan basah.. keluh saya. Ada mp3 nih di saku, nanti rusak, ucapku lagi. Sini, aku simpen ya, seorang teman yg lain mengambilnya dari saku saya. Then, mereka tertawa bangga dan saya langsung nyemplung dlm waktu yg singkat (setelah itu masih ada acara). Sudah basah, nyebur sekalian.
Jika diteliti lagi, ternyata saya memang salah sampai bisa masuk perangkap mereka. Pertama, strategi foto bareng memang cocok untk memancing saya karena mereka tahu saya cukup bersahabat dgn kamera (haha). Kedua, saya disuruh pindah posisi agar mereka lebih leluasa menangkap saya dan saya turuti. Ketiga, saat teman saya bertanya baju ganti, itu untk memastikan saya cocok diceburkan / tidak. Oh!!! Saya masih saja protes, kenapa hanya saya yg dianiaya, tapi ternyata sebelum saya sudah ada tiga korban dgn jebakan berbeda. Masih mau baca? ^^ tunggu episode selanjutnya yah, saya mau tidur dulu, hhe J
other source : http://log.viva.co.id, http://yuukiqueen.blogspot.com, http://google.com
Description : mozvid.blogspot.com - Episode satu Pernah dengar Pantai Kukup? Yup, itu salah satu pantai di Jogja. Pasirnya bagus menurut saya, karena tak...
0 Response to "Unforgettable Moment In Kukup Beach (part 1) - Memoar"
Post a Comment