[Haji] Bahkan Terhadap Orang Yang Membunuh Kekasihnya Pun.. Nabi Memaafkan

mozvid.blogspot.com - mozvid.blogspot.Com - Adalah Hindun binti Utbah, Putri seorang tokoh Quraisy yg sangat memusuhi Nabi Muhammad dan menentang ajaran Islam. Begitu pula dgn suaminya, Abu Sufyan bin Harb, yg menjadi tokoh utama / bisa disebut sebagai "Panglima" kafir Makkah setelah kematian bapaknya di Perang Badar.

Hindun adlh "dalang" yg merencanakan pembunuhan Hamzah bin Abdul Muthalib, Paman yg jg merupakan Kekasih Nabi. Hamzah adlh orang yg selalu melindungi Nabi dari kejaran dan intimidasi kafir Quraisy. Sejak Abdul Muthalib (kakek nabi) meninggal, Hamzah adlh orang yg paling besar kasih sayangnya terhadap Nabi.

Bahkan Terhadap Orang Yang Membunuh Kekasihnya Pun.. Nabi Memaafkan
Ilustrasi Perang Uhud


Di peperangan Uhud, Hamzah dibunuh melalui tangan Wahsyi, seorang budak Habsyi yg telah ditebus oleh Hindun. dgn cara melemparkan tombak dari arah belakang. Dan setelah meninggal, Hindun merobek-robek dada jenazah Hamzah dan mengeluarkan jantung serta kemudian mengunyahnya. Hal itu dilakukannya karena saking dendamnya Hindun pd Hamzah yg telah membunuh ayah dan saudaranya di perang badar.

Allah SWT memang memberikan hidayah kepada siapa saja yg dikehendaki-Nya, tanpa ada yg bisa memaksa dan mengatur keinginan-Nya. Kalau kepada Abu Thalib yg membela dan melindungi Nabi SAW dlm menjalankan dakwah di Makkah, Dia menghendakinya untk mati dlm kekafiran, maka terhadap tiga orang ni sebaliknya.

Abu Sufyan, Hindun dan budak yg disuruhnya, Wahsyi, menorehkan luka yg teramat dlm terhadap Nabi SAW dan kaum muslimin lainnya dlm perang Uhud. Bukan masalah kalah-menangnya peperangan, tetapi perlakuan Hindun khususnya terhadap jenazah Hamzah bin Abdul Muthalib, yg sangat tak manusiawi.

Suatu ketika, Malam hari pd Fathu Makkah, Hindun berkata kepada suaminya, Abu Sufyan bin Harb, "Sesungguhnya aku mau berba'iat kepada Rasulullah SAW."

"Aku melihat kamu ni masih kufur!" Kata suaminya, yg telah memeluk Islam beberapa waktu sebelum Nabi SAW tiba di Makkah, yakni dlm perjalanan dari Madinah ke Makkah.

Hindun berkata, "Demi Allah! Demi Allah! Tidak pernah aku melihat sebelum ini, Allah disembah dgn sebenar-benarnya, sebagaimana telah dilakukan oleh Muhammad dan sahabat-sahabatnya di masjid ni (Masjidil Haram) pd malam hari ini. Tidaklah mereka menghabiskan malam, kecuali dgn ruku, sujud dan thawaf hingga subuh."

Abu Sufyan bertanya, "Apakah kamu melihat semua ni dari Allah?"

"Ya, ni memang dari Allah!!" Kata Hindun dgn tegas.

Keesokan harinya Hindun datang kepada Rasulullah SAW dgn saudaranya, Fathimah binti Utbah untk memeluk Islam. Mereka diantar oleh saudaranya yg telah memeluk Islam sejak masa-masa awal, yakni Abu Hudzaifah bin Utbah. Riwayat lain menyebutkan bahwa Hindun datang bersama beberapa orang wanita Quraisy lainnya dgn diantar Utsman bin Affan, yg memang masih kerabat dekatnya.

Hindun datang menghadap dgn memakai cadar. Ia tak ingin langsung dikenali, bagaimanapun ada perasaan malu dan bersalah kepada Nabi SAW karena tindakannya yg keterlaluan terhadap jenazah Hamzah pd waktu Perang Uhud, tindakan yg didorong oleh perasaan dendam jahiliah semata.

Setelah tiba di hadapan Nabi SAW, ia berkata, "Wahai Rasulullah, segala puji bagi Allah yg telah memenangkan agama yg telah dipilih-Nya sendiri. Semoga aku memperoleh manfaat dari kasih sayangmu, sesungguhnya aku adlh wanita yg telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya..."

Sesaat ia berhenti bicara untk membuka cadar yg menutupi wajahnya, kemudian berkata lagi, "Wahai Rasulullah, saya adlh Hindun binti Utbah...!!"

Tentu saja Nabi SAW tak mungkin tak mengenal Hindun, dan tak mungkin pula beliau lupa akan apa yg terjadi pd jenazah Hamzah di Perang Uhud. Tetapi beliau bukanlah sosok pendendam, sosok yg mudah memvonis seseorang dgn neraka / dosa yg tak terampunkan.

Sebaliknya, beliau adlh pribadi yg pemaaf, penuh kasih sayang, bahkan terhadap orang-orang yg pernah menyiksa dan memperolok-olokkan beliau seperti yg terjadi pd peristiwa Thaif. Memang sangat tepat kalau beliau diutus sebagai rahmatan lil 'alamin, sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Melihat "strategi" yg dijalankan Hindun tersebut, Nabi SAW hanya tersenyum kemudian bersabda, "Selamat datang untukmu...!!"

Hindun amat gembira dgn sambutan Nabi SAW, seolah-olah tak pernah suatu peristiwa yg mengganjal di antara mereka di masa lalu. Akhirnya ia berkata, "Sungguh, dahulu tak ada penghuni rumah di muka bumi yg ingin kuhinakan selain penghuni rumahmu, tetapi sekarang ni tak ada penghuni rumah di muka bumi yg lebih aku sukai untk dimuliakan selain penghuni rumahmu...!!"

Nabi SAW amat senang dgn sanjungan yg diberikan Hindun, kemudian beliau memba'iatnya, berikut wanita-wanita Quraisy yg menyertainya, dgn tuntunan yg ada pd Surat al Mumtahanah ayat 12. Hindun sempat menyela pembicaraan beliau, "Wahai Rasullullah, apakah kami tak perlu berjabat tangan denganmu (dalam ba'iat ini, sebagaimana kalau beliau memba'iat kaum lelaki...)?"

Beliau bersabda, "Sesungguhnya aku tak berjabat tangan dgn wanita, sesungguhnya perkataanku kepada seratus wanita sama seperti perkataanku kepada seorang wanita (dalam memba'iat ini)...."

Kemudian beliau meneruskan proses ba'iat bagi Hindun dan wanita-wanita Quraisy tersebut.

Subhanallah.. Bahkan Terhadap Orang Yang Membunuh Kekasihnya Pun Nabi Memaafkan.. Inilah Islam yg sesungguhnya.. Islam yg damai.. Islam yg indah. Islam yg berarti rahmat bagi seluruh alam.. yg telah diajarkan oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam.

other source : http://reddit.com, http://kabarmakkah.com, http://fb.com

Title : [Haji] Bahkan Terhadap Orang Yang Membunuh Kekasihnya Pun.. Nabi Memaafkan
Description : mozvid.blogspot.com - mozvid.blogspot.Com - Adalah Hindun binti Utbah, Putri seorang tokoh Quraisy yg sangat memusuhi Nabi Muhammad dan men...

0 Response to "[Haji] Bahkan Terhadap Orang Yang Membunuh Kekasihnya Pun.. Nabi Memaafkan"

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *