[Kehutanan] Konsep Rotasi

mozvid.blogspot.com - 1. Pengertian
Rotasi adlh jangka waktu dlm tahun yg diperlukan oleh suatu jenis tanaman untk mencapai umur masak tebang, dihitung sejak jenis tersebut ditanam. Nampak dari definisi tersebut bahwa konsep rotasi dipakai untk

pengelolaan hutan dgn tujuan menghasilkan kayu dari tegakan seumur. Untuk tegakan tak seumur, istilah yg dipakai untk arti yg sama dgn rotasi adlh siklustebangan (cutting cycle). Istilah yg bersifat umum untk mengganti dua istilah tersebut adlh daur.Konsep Rotasi2. Macam-Macam DaurDalam pengelolaan hutan seumur, menentukan panjang rotasi mempunyai peranan yg sangat penting karena berpengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas tujuan pengelolaan. Pada buku-buku teks kehutanan klassik, selalu disebutkan ada enam macam kriteria untk menentukan panjang rotasi, yg kemudian menunjukkan nama daur yg bersangkutan, yaitu:

a. Daur Fisik
yaitu daur yg berimpitan dgn kemampuan suatu jenis untk dpt bertahan hidup secara alami. Kadang-kadang jg diartikan / disamakan dgn waktu sampai suatu jenis masih mampu untk menghasilkan biji yg dpt tumbuh menjadi anakan yg sehat. Definisi tersebut menunjukkan bahwa daur fisik sama sekali tak berkaitan dgn masalah ekonomi. Daur fisik jenis pohon hutan umumnya sangat panjang dan karena itu tak mempunyai nilai praktis. Jelasnya, daur yg dipakai untk suatu jenis tertentu tak lebi panjang dari daur fisiknya.
b. Daur Silviukultur
yaitu jangka waktu yg diperlukan oleh suatu jenis pohon utuk mulai dpt melakukan permudaan kembali dgn baik. Apabila jenis tersebut biasa melakukan permudaan dgn biji, maka daur silvikultur berarti jangka waktu yg diperlukan oleh jenis tersebut untk mulai menghasilkan biji yg dpt digunakan untk permudaan kembali. Jadi kebalikan dari daur fisik, maka daur silvikultur merupakan batas terendah yg digunakan sebagai pertimbangan dlm menentukan daur suatu jenis pohon. Daur suatu jenis tak boleh lebih pendek dari daur silvikulturnya. Bagaimana bila cara permudaan dgn kultur jaringan? Maka praktis daur silvikultur menjadi tak mempunyai arti lagi.
c. Daur Teknik
yaitu umur pd waktu suatu jenis yg diusahakan sudah dpt menghasilkan kayu yg dpt digunakan untk tujuan tertentu. Jadi bergantung pd tujuan pengusahaannya, jenis daur ni dpt panjang / pendek. Misalnya, daur untk kayu bakar dan pulp pd umumnya pendek, tetapi daur untk kayu pertukangan seringkali amat panjang.
d. Daur Volume Maksimum
yaitu umur tegakan dimana hasil kayu tahunan mencapai volume yg tertinggi. Disini tak hanya dihitung hasil dari tebangan akhir saja tetapi jg termasuk seluruh hasil penjarangan yg pernah dilakukan sampai umur tersebut. Daur hasil kayu maksimum ni merupakan konsep daur yg paling penting yg mempunyai nilai praktis, dan paling banyak dipakai di lapangan. Panjang daur volume maksimum tercapai pd saat umur tegakan dimana terjadi perpotongan antara kurva riap rata-rata tahunan (MAI) dan CAI.

f. Daur keuntungan maksimum
disebut jg daur financial, yaitu umur tebangan hutan tanaman yg dpt menghasilkan keuntungan tertinggi dlm nilai uang. Di kehutanan, keuntungan dpt dilihat dari dua sudut pandang yg berbeda, yaitu dari nilai harapan lahan (Land /expectation Value = LEV) dan dari hasil finansial. Nilai harapan lahan adlh nilai yg didasarkan pd pendapatan bersih yg dpt diperoleh dari suatu lahan, dihitung pd tingkat bunga tertentu. Di Kehutanan, pendapatan tak diperoleh pd tiap tahun, melainkan secara periodik pd tahun-tahun tertentu. Oleh karena itu, pendapatan untk waktu yg akan datang perlu didiskon pd tahun perhitungan.
3. Menentukan Daur
Sebelum menentukan panjang daur yg akan dipakai untk suatu kelas perusahaan, perlu ditetapkan terlebih dahulu jenis daur mana yg akan dianut. Hal ni tentu saja berkaitan erat dgn tujuan pengelolaan. Secara garis besar, pertimbangan-pertimbanan memilih tipe daur dlm hubungannya dgn tujuan pengelolaan adlh sebagai berikut.
1. Bila tujuan pengelolaan lebih mengutamakan perolehan manfaat non-ekonomi dari hutan (mengatur supply jasa hutan) seperti, satwa liar, rekreasi, dan lain-lain semacam itu, maka daur silvikultur dan daur fisik akan lebih baik.2. Bila tujuan pengelolaan dititikberatkan untk menghasilkan kayu, baik kayu pertukangan maupun kayu bakar, daur teknik dan daur volume maksimum akan merupakan alternatif yg paling tepat.3. Pada tujuan pengelolaan yg mengutamakan keuntungan dlm nilai uang (untuk mengatur pengembalian uang), digunakan rotasi pendapatan maksimum / daur finansial.
Di samping tujuan pengelolaan, panjang daur jg ditentukan oleh faktor-faktor antara lain: besarnya riap / percepatan pertumbuhan pohon penyusun tegakan, tujuan akhir penggunaan kayu, kondisi tapak hutan, dan jenis pohon yg ditanam.
Davis (1966) mengklasifikasi beberapa faktor yg berpengaruh terhadap panjang daur ke dlm dua kelompok yaitu faktor fisik dan faktor financial, yaitu:
1. Jenis produk apa yg diperlukan / yg dpt dijual dgn keuntungan tertinggi (aspek demand).2. Produktivitas hutan, / apa yg dpt ditanam (aspek supply).
Dalam klasifikasi tersebut, biaya maupun penghasilan dimasukkan ke dlm dua kelompok itu (fisik dan finansial) yg harus diintegrasikan yg kemudian daur ditentukan sesuai dgn tujuan pengelolaan hutan. Dalam hal ini, tiga faktor yg harus diperhatikan, yaitu:
1. Nilai produk, berkaitan dgn ukuran dan kualitas yg menguntungkan untk dijual, (tapi nilai di sini terlepas dari nilai financial) dan pd umur berapa akan diperoleh nilai tertinggi pd suatu tujuan pengelolaan tertentu.
2.Faktor hutan, yg mencakup: physical produvtivity (site indeks), pathological factors, entomological factor, silvicultural factor.
3.Pandangan ekonomi, yaitu keberartian waktu (terkait dgn aspek financial).

other source : http://reddit.com, http://youtube.com, http://atobasahona.blogspot.com

Title : [Kehutanan] Konsep Rotasi
Description : mozvid.blogspot.com - 1. Pengertian Rotasi adlh jangka waktu dlm tahun yg diperlukan oleh suatu jenis tanaman untk mencapai umur masak teban...

0 Response to "[Kehutanan] Konsep Rotasi"

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *